Memang kehidupan seorang pria akan berubah sejak kehadiran anak pertama dan anak-anak berikutnya. Tanggungjawab dan tuntutan hidup seorang pria akan terus bertambah seiring menjadi seorang suami dan ayah. Tetapi mengejar karir dan materi saja untuk memenuhi kebutuhan hidup bukanlah langkah yang bijaksana. Bagaimanapun keberadaan ayah bagi keluarga (istri dan anak-anaknya) sangat dibutuhkan.
Hasil studi penelitian membuktikan kehadiran ayah sangat
menentukan prestasi akademik seorang anak, sekarang dan di kemudian hari. Keterlibatan seorang ayah dalam pengasuhan balita sangat
menguntungkan bagi perkembangan anak dan kemandiriannya. Dan secara langsung
atau tidak, dukungan dari ayah juga membuat seorang ibu akan bergairah dalam
mengasuh dan mendidik anak-anaknya di rumah. Kerjasama suami dan istri yang bersifat
kultural secara harmonis dalam mengasuh anak merupakan suasana yang sangat baik
bagi perkembangan mental anak.
Memang benar, seorang ibu tetap menjadi faktor penentu
pertumbuhan anak, terutama selama masa pra sekolah. Tetapi dalam sebuah
penelitian yang dilakukan oleh “Family Circle”, seorang anak yang sejak bayi
selalu mendapatkan perhatian dari ayahnya maka pada umumnya anak tersebut akan
memiliki IQ (Intelegent quotient) yang lebih baik. Mudah beradaptasi, memiliki
selera humor, dan keinginan belajarnya lebih besar.
Tentu saja semua itu akan
memudahkan anak dalam menyelesaikan pendidikan formalnya kelak.
Jadi, jika seorang ayah dapat meluangkan lebih banyak waktu dan memberi asuhan yang
bermutu untuk kemajuan anak-anaknya , terutama bagi anak yang masih berusia di bawah 7 tahun maka akan sangat
baik sekali. Sebuah bentuk tanggung jawab yang tak ternilai harganya.-
No comments:
Post a Comment