Ketika anak sakit walaupun ringan janganlah dianggap remeh.
Bila terjadi tanda-tanda terserang oleh virus ataupun bakteri sebaiknya segera
ditangani dengan baik oleh dokter.
Penulisan berikut adalah sejumlah penyakit anak yang perlu
diwaspadai.
Demam Tinggi
Naiknya suhu tubuh bukan suatu penyakit tetapi hanya sebuah
gejala pertanda ada yang tidak beres dalam tubuh anak. Apabila demam mencapai
40ÂșC bila tidak diatasi dengan baik akan merusak otak anak. Karena itu
bila anak mulai demam (suhu tubuh diatas normal), berikan obat penurun panas.
Tetapi apabila dalam 2 hari demamnya tidak hilang dan suhu tubuhnya cenderung
naik (tetap tinggi), Segera ke Dokter !
Perawatan di rumah :
- Minta anak untuk banyak istirahat/tidur
- Dikompres dengan air dingin (cold fever)
- Beri banyak minum secara bertahap
- Gunakan baju tipis dan jangan diberi selimut tebal
- Amati perilaku/perubahan anak agar dapat segera bertindak apabila kondisi memburuk
Pada anak tertentu, panas tinggi seorang anak dapat menyebabkan
terjadinya Kejang Demam. Bila ini terjadi, pasokan oksigen ke otak menjadi
berkurang dan dapat berakibat terganggunya daya pikir karena otak sangat
sensitif terhadap suplai oksigen sehingga, sedikit saja suplai terganggu maka
fungsi otak akan terganggu, termasuk fungsi intelektualnya.
Alergi
Alergi merupakan reaksi berlebihan dari sistem kekebalan
tubuh terhadap zat/benda tertentu. Bisa dari debu, bulu binatang, serbuk sari,
ataupun bahan makanan yang mengandung pengawet, zat pewarna dan bumbu penyedap
rasa, etc.
Pada anak-anak tertentu bisa saja tidak bereaksi, tetapi
pada penderita alergi akan mengalami gejala sebagai berikut:
- Mata gatal
- Bersin-bersin
- Pilek dengan lendir yang encer
- Batuk
- Sesak Nafas (asma)
- Diare
Alergi yang menyebabkan tubuh memproduksi histamin secara
berlebihan dapat mengganggu kinerja otak yang berakibat:
- Gerakan anak menjadi tidak terkontrol (tidak bisa diam).
- Kurang konsentrasi.
- Emosinya terganggu sehingga mudah marah.
- Terlambat bicara.
Perawatan :
Usahakan mengetahui penyebab alergi anak tersebut. Apabila
sudah diketahui, hindari penyebabnya. Berkonsultasilah dengan dokter untuk
mencegah dan mengatasi alergi tersebut.
Epilepsi
Adalah suatu kelainan pada saraf di pusat otak akibat
terjadinya kelebihan muatan listrik
secara tiba-tiba pada sel-sel saraf otak. Perlu diketahui, sel-sel otak
berkomunikasi satu sama lain melalui sinyal-sinyal
listrik. Bila suatu ketika secara tiba-tiba kelebihan muatan, maka
komunikasi ini terhenti dan berdampak pada penurunan daya pikir.
Gejala :
- Hilang kesadaran (lama waktu bervariasi)
- Gangguan gerak, penglihatan, pendengaran dan perasaan
- Gangguan fungsi mental
Perawatan :
Segera bawa ke dokter yang akan memberikan obat untuk
mengatasi kejang. Melakukan instruksi dokter. Umumnya untuk diagnosis penderita
akan diminta melakukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan lainnya seperti Electroencephalogram (EEG), CT Scan, ataupun
Magnetic Resonance Imaging (MRI).
Amandel
Setiap anak memiliki amandel yang lokasinya ada di rongga
mulut bagian belakang. Amandel merupakan bagian dari sistem pertahanan tubuh.
Karena posisinya yang berada di bagian paling “depan” sebelum kuman-kuman masuk
ke dalam tubuh melalui mulut maka seringkali amandel membesar karena infeksi.
Amandel yang membesar akan membuat anak malas untuk makan
karena merasa sakit saat menelan.
Gejala :
- Radang tenggorokan
- Bengkak pada leher (dua sisi)
- Demam
- Keinginan untuk makan berkurang
Perawatan :
Saat amandel membengkak biasanya disertai demam, sebaiknya
diberi obat penurun demam. Umumnya dokter juga akan memberikan obat antibiotik
apabila amandel terus membengkak dan demam yang tidak mereda (terjadi infeksi).
Dokter akan selalu berusaha mengobati amandel yang meradang, namun apabila
amandel kerap meradang dan sudah sampai tahap mengganggu, mungkin melakukan
operasi amandel adalah langkah selanjutnya yang akan dilakukan oleh dokter.
Tifus
Merupakan penyakit infeksi akut yang sangat menular.
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Salmonella
Typhi dan Salmonella Paratyphi.
Bakteri ini apabila masuk ke dalam tubuh akan “senang untuk bersarang” pada
usus halus dan apabila tidak dilakukan perawatan segera maka akan menyerang ke
organ tubuh yang lain, termasuk otak.
Gejala :
Pada minggu pertama gejala penyakit ini sering kali masih
belum tampak spesifik, lebih mirip influenza, yaitu :
- Demam dan menurunnya keinginan untuk makan
- Sakit kepala
- Mual / Muntah
- Terkadang Diare
Memasuki minggu berikutnya, gejala akan semakin nyata dengan
ciri-cir :
- Suhu tubuh anak semakin naik, sering mengigau (pada sore atau malam), kemudia suhu tubuh turun kembali. Namun pada kondisi semakin lanjut, demam tinggi berlangsung sepanjang hari.
- Lidah tertutup selaput putih kotor
- Nyeri pada perut
Perawatan :
- Istirahat total
- Memberi makanan bergizi untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan proses penyembuhan
- Makan makanan yang lunak dan tidak merangsang
- Untuk memastikan diagnosisnya, dokter umumnya meminta penderita melakukan pemeriksaan darah.
Hasil pemeriksaan darah pada awal
gejala (1-2 hari sejak mengalami demam) seringkali belum menunjukkan penderita
terkena tifus. Indikasi kuat baru bisa terlihat setelah 1 minggu.
Hasil laboratorium yang
menunjukkan widal positif belum tentu juga merupakan indikasi/suspect penderita
tifus. Tetapi bila hasil laboratorium kadar sel darah putihnya berada di bawah normal,
ini menjadi indikasi/suspect penderita terkena penyakit tifus. Selain itu,
tentunya dokter akan selalu memperhatikan dan melakukan analisa atas gejala
klinis yang mengikutinya.
- Perawatan dapat dilakukan dengan beristirahat di rumah sambil memberikan obat dari dokter untuk mematikan bakteri tersebut. Tetapi apabila kondisi memburuk, penderita perlu tinggal dalam rumah sakit.
Anemia
Merupakan penyakit kekurangan hemoglobin (sel darah merah)
yang bertugas mengangkut oksigen ke seluruh jaringan tubuh. Apabila kekurangan
oksigen ini menyerang otak yang memiliki banyak pembuluh darah, maka berdampak
menurunkan fungsi otak.
Anemia ada yang berlangsung sementara dan ada yang kronis.
Pada anemia kronis dapat mengakibatkan berbagai gangguan pada organ dan sistem
tubuh. Anemia yang terjadi sejak bayi dan berlanjut hingga anak berusia sekitar
2 tahun dapat menyebabkan gangguan mental yang sifatnya menetap.
Penyebab anemia bisa karena kekurangan zat besi, cacingan,
terdapat parasit atau peradangan di usus, serta gangguan pada sistem produksi
hemoglobin itu sendiri.
Gejala :
- lesu / lemah
- Pucat
- Cepat lelah
- Pusing
- Pingsan
- Tidak bernafsu makan
- Napas terengah-engah
Perawatan :
Bila anemia ringan dapat diatasi dengan mengkonsumsi
obat/vitamin penambah darah dan diperbaiki dengan pola makan yang kaya protein
dan zat besi seperti hati, daging sapi, kacang-kacangan dan sayuran hijau.
Apabila mengalami anemia yang disebabkan oleh cacing, maka
dokter akan memberikan obat cacing. Sementara, bila disebabkan oleh hal lain,
tentunya anda wajib berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan perawatan dan
pengobatan yang terbaik.
Meningitis
Merupakan penyakit yang mengakibatkan peradangan pada
selaput otak yang disebabkan oleh bakteri, virus, kuman TBC, dan jamur.
Penyakit ini umumnya menyerang anak-anak yang berusia di
bawah 5 tahun, salah satu penyebabnya adalah lingkungan sekitar yang kurang
higienis sehingga memungkinkan anak terkena infeksi.
Apabila terjadi pada bayi yang baru lahir dapat disebabkan
karena proses persalinan yang mengarah pada faktor infeksi. Misalnya, ketuban
pecah sebelum waktunya atau ibunya mengalami demam tinggi.
Faktor lain, bisa juga tertular oleh kuman dari orangtuanya
yang sedang mengalami radang tenggorokan sementara daya tahan tubuh bayi masih
rendah.
Komplikasi meningitis bisa sampai ke jaringan otak yang akan
meningkatkan tekanan pada otak sehingga anak menjadi hilang kesadaran dan
kejang. Dan anak juga bisa menderita Hidrosefalus penyakit meningitis ini.
Gejala :
- Demam
- Leher kaku
- Sakit kepala
- Kejang
- Kesadaran menurun
- Menangis terus menerus
- Muntah
- Gelisah
- Pendiam
- Sering mengantuk
- Tidak tahan terhadap cahaya
- Tidak mau makan ataupun minum susu
Perawatan ;
Segera bawa anak anda ke dokter !
Pada tahap awal, anak yang menderita meningitis akan diberi
antibiotik oleh dokter. Namun dalam pengobatannya harus tuntas demi mencegah
hal-hal yang lebih fatal.
Ensefalitis
Merupakan penyakit peradangan yang menyerang jaringan otak.
Infeksi ini dapat disebabkan oleh virus, bakteri dan
lain-lain. Peradangan ini kerap mengikuti penyakit-penyakit lain seperti cacar,
gondongan, campak maupun TBC.
Selain dapat mengakibatkan cacat pendengaran, penyakit
ensefalitis ini juga bisa menyebabkan cacat penglihatan, lumpuh, gangguan
kecerdasan, emosi dan tingkah laku hingga kondisi yang paling fatal adalah
kematian.
Penyakit ini paling sering menyerang anak-anak usia 2 bulan
hingga 2 tahun, tetapi bukan berarti tidak bisa menyerang anak yang usianya
lebih dari itu.
Gejala :
- Demam
- Kejang
- Sakit kepala
- Mual muntah
- Tidak mau makan dan minum susu
- Sering Menangis / Rewel
- Kesadaran menurun dan pada tahap lanjut penderita mengalami koma
Perawatan :
Bila anak mengalami demam tinggi (panas) selama lebih dari 2
hari dan kondisi anak dirasa semakin memburuk, segera bawa ke dokter untuk mendapatkan
pemeriksaan (diagnosa) dan penanganan yang serius secara intensif.
No comments:
Post a Comment