Saturday, 31 August 2013

Penyakit Yang Umum Menyerang Anak-Anak (part 1)

Ketika anak sakit walaupun ringan janganlah dianggap remeh. Bila terjadi tanda-tanda terserang oleh virus ataupun bakteri sebaiknya segera ditangani dengan baik oleh dokter.

Penulisan berikut adalah sejumlah penyakit anak yang perlu diwaspadai.

Demam Tinggi
Naiknya suhu tubuh bukan suatu penyakit tetapi hanya sebuah gejala pertanda ada yang tidak beres dalam tubuh anak. Apabila demam mencapai 40ÂșC bila tidak diatasi dengan baik akan merusak otak anak. Karena itu bila anak mulai demam (suhu tubuh diatas normal), berikan obat penurun panas. Tetapi apabila dalam 2 hari demamnya tidak hilang dan suhu tubuhnya cenderung naik (tetap tinggi), Segera ke Dokter !

Perawatan di rumah :
  1. Minta anak untuk banyak istirahat/tidur
  2. Dikompres dengan air dingin (cold fever)
  3. Beri banyak minum secara bertahap
  4. Gunakan baju tipis dan jangan diberi selimut tebal
  5. Amati perilaku/perubahan anak agar dapat segera bertindak apabila kondisi memburuk
Pada anak tertentu, panas tinggi seorang anak dapat menyebabkan terjadinya Kejang Demam. Bila ini terjadi, pasokan oksigen ke otak menjadi berkurang dan dapat berakibat terganggunya daya pikir karena otak sangat sensitif terhadap suplai oksigen sehingga, sedikit saja suplai terganggu maka fungsi otak akan terganggu, termasuk fungsi intelektualnya.

Alergi
Alergi merupakan reaksi berlebihan dari sistem kekebalan tubuh terhadap zat/benda tertentu. Bisa dari debu, bulu binatang, serbuk sari, ataupun bahan makanan yang mengandung pengawet, zat pewarna dan bumbu penyedap rasa, etc.

Pada anak-anak tertentu bisa saja tidak bereaksi, tetapi pada penderita alergi akan mengalami gejala sebagai berikut:
  1. Mata gatal
  2. Bersin-bersin
  3. Pilek dengan lendir yang encer
  4. Batuk
  5. Sesak Nafas (asma)
  6. Diare
Alergi yang menyebabkan tubuh memproduksi histamin secara berlebihan dapat mengganggu kinerja otak yang berakibat:
  1. Gerakan anak menjadi tidak terkontrol (tidak bisa diam).
  2. Kurang konsentrasi.
  3. Emosinya terganggu sehingga mudah marah.
  4. Terlambat bicara.
Perawatan :
Usahakan mengetahui penyebab alergi anak tersebut. Apabila sudah diketahui, hindari penyebabnya. Berkonsultasilah dengan dokter untuk mencegah dan mengatasi alergi tersebut.

Epilepsi
Adalah suatu kelainan pada saraf di pusat otak akibat terjadinya kelebihan muatan listrik secara tiba-tiba pada sel-sel saraf otak. Perlu diketahui, sel-sel otak berkomunikasi satu sama lain melalui sinyal-sinyal listrik. Bila suatu ketika secara tiba-tiba kelebihan muatan, maka komunikasi ini terhenti dan berdampak pada penurunan daya pikir.

Gejala :
  1. Hilang kesadaran (lama waktu bervariasi)
  2. Gangguan gerak, penglihatan, pendengaran dan perasaan
  3. Gangguan fungsi mental
Perawatan :
Segera bawa ke dokter yang akan memberikan obat untuk mengatasi kejang. Melakukan instruksi dokter. Umumnya untuk diagnosis penderita akan diminta melakukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan lainnya seperti Electroencephalogram (EEG), CT Scan, ataupun Magnetic Resonance Imaging (MRI).

Amandel
Setiap anak memiliki amandel yang lokasinya ada di rongga mulut bagian belakang. Amandel merupakan bagian dari sistem pertahanan tubuh. Karena posisinya yang berada di bagian paling “depan” sebelum kuman-kuman masuk ke dalam tubuh melalui mulut maka seringkali amandel membesar karena infeksi.
Amandel yang membesar akan membuat anak malas untuk makan karena merasa sakit saat menelan.

Gejala :
  1. Radang tenggorokan
  2. Bengkak pada leher (dua sisi)
  3. Demam
  4. Keinginan untuk makan berkurang
Perawatan :
Saat amandel membengkak biasanya disertai demam, sebaiknya diberi obat penurun demam. Umumnya dokter juga akan memberikan obat antibiotik apabila amandel terus membengkak dan demam yang tidak mereda (terjadi infeksi). Dokter akan selalu berusaha mengobati amandel yang meradang, namun apabila amandel kerap meradang dan sudah sampai tahap mengganggu, mungkin melakukan operasi amandel adalah langkah selanjutnya yang akan dilakukan oleh dokter.

Tifus
Merupakan penyakit infeksi akut yang sangat menular. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Salmonella Typhi dan Salmonella Paratyphi. Bakteri ini apabila masuk ke dalam tubuh akan “senang untuk bersarang” pada usus halus dan apabila tidak dilakukan perawatan segera maka akan menyerang ke organ tubuh yang lain, termasuk otak.

Gejala :
Pada minggu pertama gejala penyakit ini sering kali masih belum tampak spesifik, lebih mirip influenza, yaitu :
  1. Demam dan menurunnya keinginan untuk makan
  2. Sakit kepala
  3. Mual / Muntah
  4. Terkadang Diare
Memasuki minggu berikutnya, gejala akan semakin nyata dengan ciri-cir :
  1. Suhu tubuh anak semakin naik, sering mengigau (pada sore atau malam), kemudia suhu tubuh turun kembali. Namun pada kondisi semakin lanjut, demam tinggi berlangsung sepanjang hari.
  2. Lidah tertutup selaput putih kotor
  3. Nyeri pada perut
Perawatan :
  1. Istirahat total
  2. Memberi makanan bergizi untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan proses penyembuhan
  3. Makan makanan yang lunak dan tidak merangsang
  4. Untuk memastikan diagnosisnya, dokter umumnya meminta penderita melakukan pemeriksaan darah.
Hasil pemeriksaan darah pada awal gejala (1-2 hari sejak mengalami demam) seringkali belum menunjukkan penderita terkena tifus. Indikasi kuat baru bisa terlihat setelah 1 minggu.
Hasil laboratorium yang menunjukkan widal positif belum tentu juga merupakan indikasi/suspect penderita tifus. Tetapi bila hasil laboratorium kadar sel darah putihnya berada di bawah normal, ini menjadi indikasi/suspect penderita terkena penyakit tifus. Selain itu, tentunya dokter akan selalu memperhatikan dan melakukan analisa atas gejala klinis yang mengikutinya.
  1. Perawatan dapat dilakukan dengan beristirahat di rumah sambil memberikan obat dari dokter untuk mematikan bakteri tersebut. Tetapi apabila kondisi memburuk, penderita perlu tinggal dalam rumah sakit.

Anemia
Merupakan penyakit kekurangan hemoglobin (sel darah merah) yang bertugas mengangkut oksigen ke seluruh jaringan tubuh. Apabila kekurangan oksigen ini menyerang otak yang memiliki banyak pembuluh darah, maka berdampak menurunkan fungsi otak.
Anemia ada yang berlangsung sementara dan ada yang kronis. Pada anemia kronis dapat mengakibatkan berbagai gangguan pada organ dan sistem tubuh. Anemia yang terjadi sejak bayi dan berlanjut hingga anak berusia sekitar 2 tahun dapat menyebabkan gangguan mental yang sifatnya menetap.
Penyebab anemia bisa karena kekurangan zat besi, cacingan, terdapat parasit atau peradangan di usus, serta gangguan pada sistem produksi hemoglobin itu sendiri.
Gejala :
  1. lesu / lemah
  2. Pucat
  3. Cepat lelah
  4. Pusing
  5. Pingsan
  6. Tidak bernafsu makan
  7. Napas terengah-engah
Perawatan :
Bila anemia ringan dapat diatasi dengan mengkonsumsi obat/vitamin penambah darah dan diperbaiki dengan pola makan yang kaya protein dan zat besi seperti hati, daging sapi, kacang-kacangan dan sayuran hijau.
Apabila mengalami anemia yang disebabkan oleh cacing, maka dokter akan memberikan obat cacing. Sementara, bila disebabkan oleh hal lain, tentunya anda wajib berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan perawatan dan pengobatan yang terbaik.


Meningitis
Merupakan penyakit yang mengakibatkan peradangan pada selaput otak yang disebabkan oleh bakteri, virus, kuman TBC, dan jamur.
Penyakit ini umumnya menyerang anak-anak yang berusia di bawah 5 tahun, salah satu penyebabnya adalah lingkungan sekitar yang kurang higienis sehingga memungkinkan anak terkena infeksi.
Apabila terjadi pada bayi yang baru lahir dapat disebabkan karena proses persalinan yang mengarah pada faktor infeksi. Misalnya, ketuban pecah sebelum waktunya atau ibunya mengalami demam tinggi.
Faktor lain, bisa juga tertular oleh kuman dari orangtuanya yang sedang mengalami radang tenggorokan sementara daya tahan tubuh bayi masih rendah.
Komplikasi meningitis bisa sampai ke jaringan otak yang akan meningkatkan tekanan pada otak sehingga anak menjadi hilang kesadaran dan kejang. Dan anak juga bisa menderita Hidrosefalus penyakit meningitis ini.

Gejala :
  1. Demam
  2. Leher kaku
  3. Sakit kepala
  4. Kejang
  5. Kesadaran menurun
  6. Menangis terus menerus
  7. Muntah
  8. Gelisah
  9. Pendiam
  10. Sering mengantuk
  11. Tidak tahan terhadap cahaya
  12. Tidak mau makan ataupun minum susu

Perawatan ;
Segera bawa anak anda ke dokter !
Pada tahap awal, anak yang menderita meningitis akan diberi antibiotik oleh dokter. Namun dalam pengobatannya harus tuntas demi mencegah hal-hal yang lebih fatal.


Ensefalitis
Merupakan penyakit peradangan yang menyerang jaringan otak.
Infeksi ini dapat disebabkan oleh virus, bakteri dan lain-lain. Peradangan ini kerap mengikuti penyakit-penyakit lain seperti cacar, gondongan, campak maupun TBC.
Selain dapat mengakibatkan cacat pendengaran, penyakit ensefalitis ini juga bisa menyebabkan cacat penglihatan, lumpuh, gangguan kecerdasan, emosi dan tingkah laku hingga kondisi yang paling fatal adalah kematian.
Penyakit ini paling sering menyerang anak-anak usia 2 bulan hingga 2 tahun, tetapi bukan berarti tidak bisa menyerang anak yang usianya lebih dari itu.

Gejala :
  1. Demam
  2. Kejang
  3. Sakit kepala
  4. Mual muntah
  5. Tidak mau makan dan minum susu
  6. Sering Menangis / Rewel
  7. Kesadaran menurun dan pada tahap lanjut penderita mengalami koma

Perawatan :

Bila anak mengalami demam tinggi (panas) selama lebih dari 2 hari dan kondisi anak dirasa semakin memburuk, segera bawa ke dokter untuk mendapatkan pemeriksaan (diagnosa) dan penanganan yang serius secara intensif.

No comments:

Post a Comment